Ternyata dampak perekonomian global juga menyentuh dunia gereja. Gereja Crystal Cathedral, gereja yang didirikan oleh Rev. Robert A Schuller ini terbelit hutang yang membuat mereka merumahkan dua orang staf pastoral mereka dan menjual dua property yang mereka miliki.
Salah seorang senior pastor di sana, Rev. Juan Carlos Ortiz membenarkan berita tersebut. Dia mengatakan bahwa gereja tersebut sedang mengalami masalah finansial yang memaksa mereka untuk membuat perubahan. Dia berharap dengan perubahan yang dilakukan, dalam setahun kedepan gereja tersebut bisa bebas dari hutang.
"Krisis yang mencoba menghancurkan kami membuat kami berjalan dalam sebuah cara yang baru," demikian jelas Pastor Ortiz dalam pertemuan penatua. "Kami telah memilih jalan yang baru itu."
Sekalipun gereja tersebut tidak memberikan pernyataan resmi berapa orang yang akan dirumahkan, media lokal melaporkan bahwa pastor Jim Poit dan istrinya Linda, yang memegang pelayanan anak yang akan dirumahkan.
Crystal Cathedral adalah sebuah mega church dengan anggota 10.000 jemaat. Pembangunan gedung yang berangka besi dan dinding kaca ini menghabiskan biaya lebih dari 20 juta dolar pada tahun 1980. Program tahunan mereka "Glory of Chrismas" dam "Glory of Easter' juga merupakan program yang mengghabiskan banyak uang mereka.
Pada bulan ini, Crystal Cathedral menjual bangunan kantor yang mengatas namakan Shuller seharga 34 juta dolar. Kantor produksi program mereka dan juga siswa Crystal Cathedral Academy yang berjumlah 250 orang sebelumnya berada di gedung tersebut. Rencananya, gereja tersebut akan menyewa kembali tempat itu seharga 2.6 juta dolar setahun kepada yang membeli gedung tersebut.
Selain itu, gereja tersebut juga menjual area ret-reat center seluas 116 acre dari luas seluruhnya yang 170 acre. Ret-reat center yang berada di San Juan Capistrano itu dijugal seharga 10 juta dolar.
Berharap untuk menambah jumlah pemirsanya di program televisi mereka "Hour of Power", gereja tersebut juga melakukan perubahan dramatis atas program tersebut.
Oktober lalu putra Robert Schuller keluar dari program tersebut dan pada Desember mengundurkan diri dari jabatan senior pastor dari gereja tersebut. Untuk itu pastor Ortiz untuk sementara memegang kepemimpinan yang ada.
Pada pertemua para penatua tersebut, pastor Ortiz mengatakan bahwa dirinya akan mempersiapkan seorang pemimpin yang tidak ada hubungannya dengan pendiri gereja tersebut maupun keluarganya. Sekalipun demikian, keluarga Schuller masih akan tetap mengambil bagian dalam program tv mereka. Dia juga menambahkan bahwa gereja tersebut bisa berharap adanya pemimpin baru dalam satu atau dua tahun ke depan.
Uang adalah sesuatu yang riskan. Mengatur keuangan dengan baik, sesuatu yang perlu menjadi prioritas. Apa lagi gereja. Bagaimana dengan gereja di Indonesia, apakah juga mengalami masalah keuangan seperti ini? Berharap saja tidak.
Sumber : CBN.com/VM